Dalam pembuatan satu film, banyak unsur-unsur yang perlu di perhatikan supaya film itu nanti juga akan jadi film yang berkwalitas. Satu diantara unsur yang begitu butuh di perhatikan yaitu pengambilan gambar dengan camera. Sama juga dengan Fotografi, pengambilan gambar (video) dalam pembuatan film membutuhkan tehnik, tidak asal merekam pada Objek yang dituju. Dengan kwalitas tehnik yang dikuasai cameramen, jadi juga akan didapat angle yang pas yang juga akan menghidupkan film tersebut. Tersebut disini segala teknik dalam pengambilan gambar.
Type camera Videography :
1. Camera photo (still fotografi)
Camera photo hasilkan gambar-gambar yg tidak bergerak (still single picture). Bahanbaku penyimpanan gambar datang dari pita selluloid, hingga sete-lah lakukan perekaman mesti diolah sekali lagi dengan pemrosesan dengan kimiawi. Contoh : camera analog, camera digital.
2. Camera Film (Cinema fotografi)
Camera film mempunyai bahan yang sama juga dengan camera photo, tetapi hasil yang didapat begitu berlainan, camera film hasilkan gambar yang bergerak atau dimaksud still motion. Contoh : camera 8 mm, 16 mm, 35 mm.
3. Camera Video (video fotografi)
Untuk camera vide sendiri mempunyai kesamaan dengan camera film karna mengha-silkan gambar bergerak (still motion), tetapi yang membedakan yakni bahan baku-nya yang berbentuk kaset video yang sesudah pengambilan gambar akhirnya bisa segera diliat karna terjadinya gambar dengan optis serta elektronis. Contoh : camera Betacam, MiniDV, HDCam. Segala teknik yang ada pada pengambilan gambar begitu beragam, hingga waktu kita melihat satu film terlihat beberapa macam pojok pandang pengambilan gambar yang disebut hal perlu dalam film.
Segala teknik dalam pengambilan gambar :
1. Kamera Angle (Pojok pengambilan gambar)
Bird eye view : Pengambilan gambar dikerjakan dari atas dari ketinggian spesifik hingga memerlihatkan lingkungan yang demikian luas dengan benda-benda beda yang terlihat di bawah demikian kecil. Pengambilan gambar umumnya memakai helikopter ataupun dari gedung-gedung tinggi.
High Angle : Pojok pengambilan gambar pas di atas objek, pengambilan gambar begini memeiliki makna yang dramatik yakni kecil/kerdil.
Low Angle : Pengambilan gambar dari bawah objek, pojok pengambilan gambar ini adalah kebalikan dari high angle. Kesan yang diakibatkan dari pojok pandang ini yaitu keagungan atau kejayaan.
Eye Level : Pengambilan gambar ini ambil pojok sejajar dengan mata objek, tak ada kesan dramatik spesifik yang didapat dari eye level ini, yang ada cuma memerlihatkan pandangan mata seorang yang berdiri.
Frog Level : Pojok pengambilan gambar ini di ambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri, seakan-akan memerlihatkan objek jadi begitu besar.
2. Frame Size (Ukuran gambar)
Extreem Close-up (ECU) : Pengambilan gambar begitu dekat sekali, cuma menghadirkan sisi spesifik pada badan objek. Peranannya untuk kedetailan satu objek.
Big Close-up (BCU) : Pengambilan gambar cuma hanya kepala sampai dagu objek. Peranan untuk menonjolkan ekpresi yang di keluarkan oleh objek.
Close-up : Ukuran gambar hanya cuma dari ujung kepala sampai leher. Peranannya untuk berikan deskripsi terang pada objek.
Medium Close-up (MCU) : Gambar yang di ambil hanya dari ujung kepala sampai dada. Peranannya untuk mepertegas profil seorang hingga pemirsa terang.
Mid Shoot (MS) : Pengambilan gambar hanya kepala sampai pinggang. Peranannya memerlihatkan sosok objek dengan jelas
Knee Shoot (KS) : Pengambilan gambar hanya kepala sampai lutut. Peranannya nyaris sama juga dengan Mid Shot.
Full Shoot (FS) : Pengambilan gambar penuh objek dari kepala sampai kaki. Peranannya memerlihatkan objek bersama lingkungannya.
Long Shoot (LS) : Pengambilan gambar lebih luas daripada Full Shoot. Peranannya tunjukkan objek dengan latar belakangnya.
Extreem Long Shoot (ELS) : Pengambilan gambar lebih dari Long Shoot, menghadirkan lingkungan si objek dengan utuh. Peranannya tunjukkan kalau objek itu sisi dari lingkungannya.
1 Shoot : Pengambilan gambar satu objek. Peranannya memerlihatkan seorang/benda dalam frame.
2 Shoot : pengambilan gambar dua objek. Peranannya memerlihatkan adegan dua orang yang tengah berkomunikasi.
3 shoot : pengambilan gambar tiga objek. Peranannya memerlihatkan adegan tiga orang tengah mengobrol.
Group Shoot : Pengambilan gambar beberapa kumpulan objek. Peranannya memerlihatkan adegan sekumpulan orang dalam lakukan satu kegiatan.
3. Moving Kamera (Pergerakan camera)
Zooming (In/Out) Videography : Pergerakan yang dikerjakan oleh lensa camera mendekat ataupun menghindari objek, pergerakan ini adalah sarana yang disiapkan oleh camera video serta cameramen cuma menjalankannya saja.
Panning (Left/Right) : Yang disebut dengan gerakkan panning yakni camera bergerak dari tengah ke kanan atau dari tengah ke kiri, tetapi bukanlah cameranya yang bergerak namun tripodnya yang bergerak sesuai sama arah yang dikehendaki.
Tilting (Up/Down) : Pergerakan tilting yakni pergerakan ke atas serta ke bawah, masih tetap memakai tripod jadi alat bantu supaya hasil gambar yang didapat memuaskan serta stabil.
Dolly (In/Out) : Pergerakan yang dikerjakan yakni pergerakan maju mundur, nyaris sama juga dengan pergerakan Zooming tetapi pada dolly yang bergerak yaitu tripod yang sudah di beri roda lewat cara mendorong tripod maju maupun menariknya mundur.
Follow : Pengambilan gambar dikerjakan lewat cara ikuti objek dalam bergerak searah.
Framing (In/Out) : Framing yaitu pergerakan yang dikerjakan oleh objek untuk masuk (in) atau keluar (out) framming shot.
Fading (In/Out) : Adalah perubahan gambar dengan perlahan. Jika gambar baru masuk menukar gambar yang ada dimaksud fade in, sedang bila gambar yang ada perlahan menghilang serta digantikan gambar baru dimaksud fade out.
Crane Shoot. : Adalah pergerakan camera yang dipasang pada alat bantu mesin beroda serta Bergerak sendiri dengan cameramen, baik mendekati ataupun menjauhi objek.
Pergerakan objek (moving obyek) :
a. Camera sejajar objek. Camera sejajar ikuti gerakan objek, baik ke kiri/kanan.
b. Walking (In/Out) Objek bergerak mendekati (in) ataupun menjauhi (out) camera.
0 komentar:
Posting Komentar