Photografi long exposure sering dapat hasilkan beberapa hal menarik, gambar dibuat juga akan begitu unik karna dapat merekam gerakan, bahkan juga gerakan itu juga akan terlihat begitu lembut.
Bila anda menyukai type photografi ini, jadi butuh ketahui sebagian kekeliruan yang umum di buat waktu mengerjakannya :
1. Vibration reduction/Image stabilizer dalam tempat on
Tehnologi begitu bertindak dalam perkembangan photografi termasuk juga feature IS/Image Stabilizer atau VR/Vibration Reduction yang dapat meminimalisir blur waktu memakai tangan kosong. Sayangnya feature ini malah mengganggu bila kita memakai tripod dengan shutter speed yang lambat karna malah menyebabkan pergerakan. Langkah kerja VR yaitu dengan memakai sensor untuk mendeteksi gerakan serta berupaya mengkompensasinya dengan menggerakkan elemen dalam lensa. Jadi apabila camera anda terpasang pada tripod matikan feature IS/VR serta biarlah tripod yang menjaganya tetaplah stabil.
2. Lupa memakai mirror lock up
Pada camera DSLR sinar juga akan jalan masuk lensa serta di kirim ke viewfinder dengan memakai mirror. Saat kita menghimpit shutter release jadi mirror juga akan bergerak ke atas serta sinar juga akan masuk sensor untuk direkam. Gerakan mirror itu bisa menyebabkan blur hingga kita butuh menghindarnya. Langkahnya yaitu dengan aktifkan peranan Mirror lock up, hingga waktu anda menghimpit tombol shutter (pertama kalinya) camera juga akan mengangkat mirror serta desakan ke 2 juga akan buka shutter (ambil gambar). Dengan terangkatknya mirror terlebih dulu automatis getaran akan tidak keluar. Tetapi bila anda memakai camera mirrorless jadi dapat melupakan problem ini.
3. Tidak memakai filter GND karna argumen mahal
Filter Graduated ND begitu berguna baik untuk photografi landscape biasanya atau pemakaian long eksposure pada terutama. Dalam keadaan umum filter ini dapat menyeimbangkan keunggulan sinar pada ruang langit serta kekurangan sinar pada ruang daratan (banyak didapati dalam masalah photografi landscape). Waktu kita memerlukan long exposure umpamanya mengabadikan gerakan air filter ini berperan kurangi jumlah sinar masuk hingga menghindar over exposure pada gambar yang dibuat. Filter GND adalah satu diantara filter harus yang paling banyak dipakai untuk photografi landscape.
4. Memakai bukaan aperture tersempit
Anda tidaklah perlu memakai bukaan f/22 untuk memperoleh gambar tajam disemua pojok. cukup hanya f/16 ketajaman disemua ruang telah dapat diperoleh. Dengan teori memanglah benar dengan mengecilkan bukaan aperture juga akan memperlama shutter speed, tetapi bukaan tersempit lensa juga akan menyebabkan optical diffraction. Bila anda tengah memakai bukaan f/11 untuk memakai shutter speed lambat dapat memberikan filter ND/GND.
5. Lupa mengubah ISO
Hal semacam ini memanglah tidak sering berlangsung, tetapi mungkin anda alami. ISO rendah begitu berguna untuk meminimalisir sinar masuk sensor. Setting ISO pada angka 50-200 digabungkan dengan bukaan aperture sempit serta shutter speed lambat.
6. Tidak Siap pada perubahan iklim
Kekeliruan beberapa orang yaitu berasumsi sama pada indoor serta tempat outdoor landscape. Pada faktaya cuaca juga akan cepat beralih bahkan juga waktu anda keluar tempat tinggal dalam keadaan yang jelas. Sedia kain untuk bersihkan lensa yang terserang tetesan atau membawa pelindung camera pada air adalah langkap antisipatif mengakali perubahan cuaca.
7. Malas membawa tripod
Tripod memanglah memiliki ukuran berat serta mengambil alih banyak ruangan pada kamera bag. Karna argumen ukuran serta berat itu banyak dari kita malas membawanya. Walau sebenarnya tripod begitu perlu untuk photografi apa pun terlebih photografi memakai long exposure. Bila anda terasa berat membawa tripod, anda dapat memakai tripod mini/gorilla pod yang sekarang ini banyak di tawarkan. Gorilla pod mempunyai kaki kaki memiliki ukuran pendek yang begitu fleksibel hingga dapat ditekuk untuk ditempatkan pada permukaan apa pun baik rata ataupun bergelombang, dililitkan pada kayu atau pagar besi.
8. Memakai filter kwalitas rendah
Janganlah tergoda dengan filter berhaga murah karna harga akan tidak menipu, makin berkwalitas jadi juga akan makin mahal. Filter kwalitas rendah juga akan memengaruhi sinar yang masuk ke sensor. Bila anda berani membayar mahal filter berkwalitas itu jadi akan tidak percuma, dibanding dengan filter bernilai murah tetapi minim kualitas
9. Tidak ketahui model bulb
Bulb model diperlihatkan dengan huruf “B” pada pilihan model camera canon. Model ini mengijinkan kita memakai shutter speed selambat apa pun kita ingin, karna dengan memakai model manual shutter speed terlambat yang dapat dipakai yaitu 30 detik. Langkah kerja bulb model yaitu waktu kita menghimpit tombol shutter pertama kalinya jadi shutter juga akan terbuka, serta juga akan terbuka selalu s/d kita menghimpit tombol shutter yang ke-2. Model ini begitu baik dipakai waktu malam hari, untuk mengabadikan bintang-bintang umpamanya, tetapi kita butuh siaga karna model bulb dapat kuras ketahanan batere. Model ini sangat baik dipakai dengan slow sync flash jika anda mempunyai subyek yang berjarak tidak jauh dari camera seperti manusia serta benda yang lain.
10. Tidak ketahui tehnik slow sync flash
Slow Sync Flash
Namanya memanglah cukup rumit namun tehnik slow sync flash hanya kombinasi pada shutter speed lambat yang disudahi dengan kilatan flash, hingga dalam masalah photografi malam hari bakground juga akan terlihat jelas plus subyek terlihat tajam dengan kilatan flash. Untuk memakai tehnik slow sync flash pertama tama kita dapat lakukan setting pada kilatan flash (bila camera anda canon) dapat lewat menuflash controlbuilt in flash funcpilih apakah memakai first curtain atau second curtain. First jadi flash juga akan menyala dimuka lalu dibarengi shutter speed lambat serta second shutter speed lambat lalu disudahi dengan kilatan flash. Keduanya mempunyai keunggulan masing masing yang bisa dipelajari lebih jauh pada artikel pemakaian tehnik slow sync flash.
0 komentar:
Posting Komentar